Sosialisasi NTPI Kota Probolinggo dan Jejak Kesejahteraan Pembudidaya Ikan

AESENNEWS.COM Probolinggo -  Sebagai salah satu tolok ukur performa yang krusial bagi Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Probolinggo, Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPI) muncul sebagai standar yang harus dievaluasi setiap tahun. Angka NTPI ini tidak sekadar sejumlah, melainkan mencerminkan kesejahteraan para pembudidaya ikan di wilayah tersebut.

DKPPP menggelar acara sosialisasi NTPI dengan mengundang perwakilan pembudidaya ikan. Selain itu, pagelaran ini juga melibatkan pengisian kuisioner NTPI 2023 yang dipandu oleh Wanti Andayani, pejabat Fungsional Ahli Muda Analis Akuakultur DKPPP. Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh, termasuk Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi, dan Keuangan Slamet Swantoro, serta Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Wawan Soegyantono.
Menurut Kepala DKPPP, Aries Santoso, NTPI bukan semata-mata angka, melainkan hasil perbandingan antara pendapatan dan biaya yang dikeluarkan oleh pembudidaya. "Rasio di atas 1 menunjukkan kesejahteraan ekonomi, sementara di bawah 1 menandakan sebaliknya," terang Aries di hadapan 50 peserta sosialisasi dari kalangan pembudidaya ikan.

Data tahun 2022 menunjukkan bahwa Kota Probolinggo memiliki 360 pembudidaya ikan dengan produksi mencapai 355,6 ton/tahun atau setara Rp 9,1 miliar. Target NTPI tahun 2023 ditetapkan sebesar 1,19.

Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin, memberikan apresiasi terhadap sosialisasi NTPI ini. Baginya, kegiatan tersebut sejalan dengan visi misi pembangunan kota, membangun pemahaman bersama antara pemerintah dan masyarakat, khususnya di sektor perikanan.

"Ini memberikan semangat, menyelaraskan pemahaman, dan memecahkan kebuntuan dalam aktivitas perikanan," ungkap Wali Kota. Suatu langkah yang tak hanya menghitung angka, tetapi juga mewakili semangat untuk mencapai kesejahteraan bersama.
(SB)

0 Komentar